Istilah fruit juice dalam bahasa Indonesia adalah sari buah. Sari buah adalah cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah masak. Dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu :
1) Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir.
2) Sari buah pekat / sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air. Sirup buah dapat tahan selama 3 bulan.
Sirup adalah sari buah pekat atau concentrate.
Daftar alir pembuatan sari buah umumnya: bahan baku buah X > Pemilihan dan penentuan kemasakan buah > Sortasi dan Pengupasan > Pemotongan dan Pencucian > Ekstraksi > Pemisahan / penyaringan > Pencampuran > Pembotolan sari buah > Pasteurisasi > Pendinginan > Sari buah X (referensi: https://sudarmantosastro.wordpress.com/2008/03/30/sari-buah-...
Menurut F.A.O. jika proses pasteurisasi langsung sesudah ekstraksi maka dihasilkan sari buah single strength. Jadi tidak melalui proses pemekatan atau pengentalan (not from concentrate) referensi:
http://www.fao.org/docrep/005/y2515e/y2515e03.htm: Principles and practices of small- and medium-scale fruit juice processing
Diusulkan frasa kepekatan aseli sebagai padanan single strength. Jadi berbeda dengan konsentrat yang bisa menghasilkan juice dengan berbagai gradasi kepekatan. (IMHO)