istilah lain adalah pengurangan dana penumpu

kemampuan dari biaya-biaya tetap dalam meningkatkan pengembalian hasil bagi pemilik suatu perusahaan. Dibedakan atas: (i) Leverage operasl (operating leverage), suatu ukuran ri-siko operasi, yang menunjukkan tingkat dimana biaya-biaya operasional suatu perusahaan (sewa, asuransi, gaji para eksekutif) merupakan biaya tetap, sebagai lawan dari biaya variabel (bahan baku, tenaga kerja langsung). Dalam perusahaan yang terotomatisasikan secara total dengan biaya-biaya yang merupakan biaya tetap, begitu titik impas sudah tercapai, maka setiap peningkatan penjualan merupakan peningkatan pendapatan operasional, karena biaya akan tetap sama pada setiap tingkat produksi. Sebaliknya, perusahaan dengan biaya yang sebagian besar variabel, secara relatif akan memperUhatkan sedikit peningkatan pendapatan operasional apabila pro-duksi dan penjualan bertambah, karena biaya dan produksi akan bertambah secara bersamaan. Leverage terja-di karena suatu perubahan kecil dalam penjualan me-nimbulkan pengaruh persentase yang diperbesar atas pendapatan dan kerugian operasional. Derajat leverage operasi (degree of operating leverage, DOL)—yaitu rasio dari persentase perubahan pendapatan operasional terhadap persentase perubahan penjualan atau unit yang terjual—mengukur kepekaan atau sensitivitas laba suatu perusahaan terhadap perubahan dalam volume penjualan. Perusahaan yang menggunakan leverage operasi dengan derajat yang tinggi mempunyai titik impas pada tingkat penjualan yang relatif tinggi. (ii) Solvabilitas keuangan (financial leverage), yaitu perbandingan utang terhadap ekuiti dalam struktur permo-dalan suatu perusahaan. Utang jangka panjang, biasanya obligasi, saham preferen, dan kekayaan pemegang saham, diukur dengan rasio'utang terhadap ekuiti/modal sendiri (debt-to-equity ratio). Leverage menjadi sema-kin besar apabila lebih banyak utang jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan. Para pemegang saham mendapatkan manfaat dari solvabilitas keuangan sejauh laba atas uang yang dipinjam melebihi biaya bunga dan apabila terjadi kenaikan dalam nilai pasar saham. Karena alasan ini, solvabilitas keuangan secara populer di-namakan trading on the eauity (memanfaatkan kekayaan). Karena leverage juga berarti keharusan membayar bunga dan pokok pinjaman dan pada akhirnya adanya risiko kegagalan, maka seberapa besar leverage yang diinginkan, sangat tergantung pada stabilitas penghasilan. Sebagai petunjuk praktis, suatu perusahaan industri dengan rasio utang terhadap ekuiti/modal sendiri lebih dari 30%, dianggap memiliki leverage yang tinggi, dengan pengecualian perusahaan yang memiliki penghasilan dan aliran kas yang dapat diandalkan, seperti perusahaan listrik. Karena bunga utang jangka panjang merupakan biaya teitap, solvabilitas keuangan cenderung mengambil alih kendali saat leverage operasi mulai lepas, sehingga memperbesar pengaruh dari perubahan dalam volume penjualan atas keuntungan per lembar saham. Secara umum, leverage operasi yang tinggi akan dibarengi dengan solvabilitas keuangan yang rendah, dan sebaliknya. (2) Sarana untuk mendorong peningkatan keuntungan/pengembalian hasil, atau nilai tanpa menambah investasi. Membeli surat berharga dengan marjin adalah contoh dari leverage dengan uang pinjaman, dan leverage tambahan masih dimungkinkan apabila surat berharga yang dileverage bisa dikonversikan menjadi saham biasa. Hak saham (rights), surat hak beli saham (warrants) dan kontrak opsi memberikan leverage, dan tidak melibatkan pinjaman, akan tetapi menawarkan prospek keuntungan/pengembalian hasil yang tinggi tanpa atau dengan sedikit investasi.

http://indodic.com/popupindex.html

Leveraging is the increase of liabilities in relation to equity, and is sometimes called trading on the equity. If the present debt-to-equity ratio, for example, is 1:1, leveraging may increase the ratio from 1.5:1. Deleveraging is the reverse, i.e., management decides to pay off its liabilities to improve its solvency but the same time may forego gains if incremental earningsfrom operations exceed interest payments on the debt.<br /><br />Deleverage is a company&#039;s attempt to decrease its financial leverage. The best way for a company to delever is to immediately pay off any existing debt on its balance sheet. If it is unable to do this, the company will be in significant risk of defaulting.<br /><br />Investopedia:<br />Companies will often take on excessive amounts of debt to initiate growth. However, using leverage substantially increases the riskiness of the firm. If leverage does not further growth as planned, the risk can become too much for the company to bear. In these situations, all the firm can do is delever by paying off debt.<br /><br />Any sign of deleverage shown by a company is a red flag to investors who require growth in their companies.

Dalam keuangan, "leverage" sama dengan solvabilitas. Oleh karena itu, "deleverage" sama dengan "upaya peningkatan solvabilitas".

Leverage is using given resources in such a way that the potential positive or negative outcome is magnified. It generally refers to using borrowed funds, or debt, so as to attempt to increase the returns to equity.